Saturday, July 26, 2025

MAKANAN KHAS DAERAH


 

1. Pengertian Makanan Khas Daerah

Makanan Khas Daerah adalah makanan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, dibuat menggunakan bahan baku, bumbu, dan teknik pengolahan khas dari suatu wilayah. Makanan ini tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga merefleksikan budaya, sejarah, dan potensi alam dari daerah asalnya.

2. Dasar Makanan Khas Daerah

A. Bahan Baku (Sumber Pangan)

Makanan khas daerah umumnya memanfaatkan sumber daya alam lokal yang melimpah.

Sumber PanganKarakteristikContoh Makanan Khas
Nabati (Tumbuhan)Berasal dari biji-bijian, buah, sayur, umbi, atau kacang-kacangan.Gudeg (Nangka), Asinan (Sayur/Buah), Keripik Pisang.
Hewani (Hewan)Berasal dari daging, ikan, unggas, telur, atau susu.Rendang (Daging), Pempek (Ikan), Dadih (Susu Kerbau).

B. Bumbu Khas

Bumbu adalah kunci utama yang membedakan rasa. Bumbu khas daerah sering dikelompokkan:

  • Bumbu Dasar Putih: Dominan bawang merah, bawang putih, kemiri. (Contoh: Soto, Opor)

  • Bumbu Dasar Kuning: Bumbu dasar putih + kunyit. (Contoh: Pepes, Gulai)

  • Bumbu Dasar Merah: Dominan cabai, bawang merah, bawang putih. (Contoh: Balado, Sambal Goreng)

3. Jenis dan Klasifikasi Makanan Khas Daerah

Makanan khas daerah dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek:

A. Berdasarkan Sifat Produk

KlasifikasiKeteranganContoh
Makanan BasahMemiliki kadar air tinggi dan daya simpan relatif singkat.Rendang, Gudeg, Sayur Asem, Rawon.
Makanan KeringMemiliki kadar air rendah, melalui proses pengeringan, dan daya simpan lebih lama.Kerupuk Rambak, Keripik Balado, Abon.
Makanan Setengah JadiBahan baku yang diolah sebagian dan membutuhkan proses lebih lanjut untuk dikonsumsi.Tepung Sagu, Ikan Asin, Dendeng.

B. Berdasarkan Teknik Pengolahan

Teknik pengolahan menentukan tekstur, aroma, dan daya simpan makanan.

Teknik PengolahanContoh Makanan Khas
Memasak Basah (Rebus, Kukus, Tim)Sayur Lodeh, Pepes Ikan, Bubur Manado.
Memasak Kering (Bakar, Panggang, Sangrai)Ayam Betutu (dipanggang), Sate Lilit (dibakar).
Memasak dengan Minyak (Goreng, Tumis)Pempek, Kerak Telor, Nasi Goreng.

4. Corak dan Karakteristik Makanan Khas Daerah

Corak dan karakteristik makanan khas daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis:

Corak DaerahKarakteristik Rasa/TeksturContoh Makanan Khas
Pesisir Pantai/KepulauanDominan rasa asin, gurih, bumbu ringan, dan memanfaatkan hasil laut (ikan, udang, rumput laut).Otak-Otak, Pempek (Palembang), Gohu Ikan (Ternate).
Dataran Tinggi/PegununganDominan rasa pedas, hangat, berkuah kental (untuk menghangatkan tubuh), dan memanfaatkan hasil perkebunan/ternak.Gulai (Sumatera Barat), Sayur Krecek (Yogyakarta).
Dataran Rendah/PedalamanDominan rasa manis, gurih, serta memanfaatkan hasil sawah dan perkebunan (nasi, umbi, daging ternak).Gudeg (Yogyakarta), Rawon (Jawa Timur).

5. Modifikasi Makanan Khas Daerah (Aspek Kewirausahaan)

Dalam Prakarya, materi ini ditekankan untuk menciptakan peluang usaha.

A. Pengertian Modifikasi

Modifikasi Pangan Khas Daerah adalah upaya inovasi untuk mengubah bentuk, rasa, kemasan, atau cara pengolahan makanan khas agar memiliki daya tarik dan nilai jual yang lebih tinggi, serta memperluas pasar tanpa menghilangkan identitas aslinya.

B. Tujuan Modifikasi

  1. Peningkatan Daya Jual: Membuat produk lebih menarik dan memiliki segmen pasar yang lebih luas (misalnya, pasar internasional).

  2. Variasi Produk: Menghadirkan rasa, bentuk, atau topping baru.

  3. Perpanjangan Daya Simpan: Mengubah produk basah menjadi setengah jadi atau kering.

C. Contoh Modifikasi

Makanan Khas AsliModifikasi InovasiAspek Modifikasi
Nasi Uduk (Jakarta)Macaroon Nasi UdukBentuk (diubah menjadi kue kering)
Rendang Daging Sapi (Sumatera Barat)Rendang Jamur/Rendang JengkolBahan Baku (mengganti daging hewani)
Pempek (Palembang)Pempek Udang, Pempek KejuBahan Baku dan Rasa

Wednesday, July 9, 2025

01. TURBIDIMETER


Turbidimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan (turbiditas) suatu cairan, biasanya air. Kekeruhan pada air disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil yang tersuspensi, seperti lumpur, alga, atau mikroorganisme, yang membuat air terlihat keruh atau tidak jernih.

Mempelajari dan membuat turbidimeter, meskipun sederhana, memiliki banyak alasan dan manfaat penting, baik dari sisi keilmuan, praktis, maupun lingkungan.

1. Pembelajaran Sains dan Rekayasa yang Konkret

Membuat turbidimeter adalah cara yang sangat efektif untuk belajar sains dan rekayasa secara langsung. Kamu tidak hanya membaca teori, tapi juga mempraktikkannya.

  • Pemahaman Konsep Fisika: Kamu akan memahami bagaimana cahaya berinteraksi dengan partikel (prinsip transmisi atau hamburan cahaya) dan bagaimana sensor optik bekerja.
  • Elektronika Dasar: Kamu belajar tentang komponen seperti LED, fotodioda/LDR, resistor, dan bagaimana menghubungkannya dalam sebuah sirkuit.
  • Pemrograman Mikrokontroler: Kamu diajari cara "berbicara" dengan Arduino menggunakan kode untuk membaca data dan memberikan perintah. Ini adalah dasar dari banyak sistem otomatisasi modern.
  • Pemecahan Masalah: Mungkin ada masalah saat merakit atau mengkode. Proses mencari tahu dan memperbaikinya adalah keterampilan berharga yang kamu dapatkan.

2. Memantau Kualitas Air di Sekitar Kita

Ini adalah manfaat paling langsung dan praktis dari turbidimeter.

  • Indikator Polusi: Air yang keruh sering kali menjadi tanda adanya polusi, seperti limbah industri, sedimen dari erosi, atau pertumbuhan alga berlebihan. Dengan turbidimeter, kita bisa mendeteksi perubahan kualitas air dengan cepat.
  • Keamanan Air Minum: Air yang keruh mungkin mengandung mikroorganisme penyebab penyakit yang tidak terlihat mata telanjang. Walaupun turbidimeter sederhana ini bukan alat uji kesehatan yang akurat seperti di laboratorium, ia bisa memberikan indikasi awal tentang potensi bahaya.
  • Pemantauan Lingkungan: Kita bisa menggunakannya untuk memantau sungai, danau, atau sumber air lain di lingkungan kita, terutama setelah hujan lebat atau aktivitas di sekitar sumber air yang berpotensi menyebabkan kekeruhan.
  • Proyek Ilmiah Lokal: Alat ini bisa jadi dasar untuk proyek penelitian atau pengabdian masyarakat di sekolah, misalnya untuk membandingkan kualitas air dari berbagai lokasi.

3. Mengembangkan Keterampilan Praktis dan Kreativitas

Proyek ini mendorong pengembangan keterampilan non-akademis yang sangat dibutuhkan di masa depan.

  • Berpikir Kritis: Kamu akan menganalisis data, menginterpretasikan hasil, dan mungkin mempertanyakan mengapa satu sampel lebih keruh dari yang lain.
  • Kreativitas dan Inovasi: Kamu bisa berkreasi dengan desain casing, menambahkan fitur lain (seperti layar LCD), atau bahkan mencoba menggunakan sensor yang berbeda.
  • Kemampuan Merakit (Prototyping): Ini melatih kemampuanmu untuk mengubah ide menjadi bentuk fisik.
  • Kesabaran dan Ketelitian: Merangkai sirkuit dan menulis kode memerlukan ketelitian dan kesabaran untuk memastikan semuanya berfungsi.

 

Apa itu Turbiditas?

Turbiditas adalah ukuran kejernihan air. Semakin tinggi turbiditas, semakin keruh air tersebut. Mengapa penting mengukur turbiditas? Karena air yang keruh bisa menjadi indikator adanya polusi, patogen (mikroorganisme penyebab penyakit), atau masalah kualitas air lainnya yang tidak aman untuk dikonsumsi atau digunakan.

Prinsip Kerja Turbidimeter

Turbidimeter bekerja dengan prinsip dasar interaksi cahaya dengan partikel dalam air. Ada dua metode utama:

  1. Transmisi (Transmission): Mengukur seberapa banyak cahaya yang mampu menembus sampel air. Semakin banyak partikel, semakin sedikit cahaya yang menembus, artinya air semakin keruh.

  2. Penyebaran (Nephelometry): Mengukur cahaya yang dihamburkan atau dipantulkan oleh partikel-partikel dalam air pada sudut tertentu (biasanya 90 derajat). Semakin banyak partikel, semakin banyak cahaya yang dihamburkan, artinya air semakin keruh.


MENU MATERI PRAKARYA DAN KERAJINAN

MATERI KERAJINAN

DAFTAR MATERI:


-

lMATERI REKAYASA


PKWU

DAFTAR MATERI:


DATA LIST VIDEO SISWA


- DATA MENU DAN TUGAS -

Klik Menu untuk masuk kedalam Menu:

LINK ULANGAN