1. Pengertian Makanan Khas Daerah
Makanan Khas Daerah adalah makanan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, dibuat menggunakan bahan baku, bumbu, dan teknik pengolahan khas dari suatu wilayah. Makanan ini tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga merefleksikan budaya, sejarah, dan potensi alam dari daerah asalnya.
2. Dasar Makanan Khas Daerah
A. Bahan Baku (Sumber Pangan)
Makanan khas daerah umumnya memanfaatkan sumber daya alam lokal yang melimpah.
| Sumber Pangan | Karakteristik | Contoh Makanan Khas |
| Nabati (Tumbuhan) | Berasal dari biji-bijian, buah, sayur, umbi, atau kacang-kacangan. | Gudeg (Nangka), Asinan (Sayur/Buah), Keripik Pisang. |
| Hewani (Hewan) | Berasal dari daging, ikan, unggas, telur, atau susu. | Rendang (Daging), Pempek (Ikan), Dadih (Susu Kerbau). |
B. Bumbu Khas
Bumbu adalah kunci utama yang membedakan rasa. Bumbu khas daerah sering dikelompokkan:
Bumbu Dasar Putih: Dominan bawang merah, bawang putih, kemiri. (Contoh: Soto, Opor)
Bumbu Dasar Kuning: Bumbu dasar putih + kunyit. (Contoh: Pepes, Gulai)
Bumbu Dasar Merah: Dominan cabai, bawang merah, bawang putih. (Contoh: Balado, Sambal Goreng)
3. Jenis dan Klasifikasi Makanan Khas Daerah
Makanan khas daerah dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek:
A. Berdasarkan Sifat Produk
| Klasifikasi | Keterangan | Contoh |
| Makanan Basah | Memiliki kadar air tinggi dan daya simpan relatif singkat. | Rendang, Gudeg, Sayur Asem, Rawon. |
| Makanan Kering | Memiliki kadar air rendah, melalui proses pengeringan, dan daya simpan lebih lama. | Kerupuk Rambak, Keripik Balado, Abon. |
| Makanan Setengah Jadi | Bahan baku yang diolah sebagian dan membutuhkan proses lebih lanjut untuk dikonsumsi. | Tepung Sagu, Ikan Asin, Dendeng. |
B. Berdasarkan Teknik Pengolahan
Teknik pengolahan menentukan tekstur, aroma, dan daya simpan makanan.
| Teknik Pengolahan | Contoh Makanan Khas |
| Memasak Basah (Rebus, Kukus, Tim) | Sayur Lodeh, Pepes Ikan, Bubur Manado. |
| Memasak Kering (Bakar, Panggang, Sangrai) | Ayam Betutu (dipanggang), Sate Lilit (dibakar). |
| Memasak dengan Minyak (Goreng, Tumis) | Pempek, Kerak Telor, Nasi Goreng. |
4. Corak dan Karakteristik Makanan Khas Daerah
Corak dan karakteristik makanan khas daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis:
| Corak Daerah | Karakteristik Rasa/Tekstur | Contoh Makanan Khas |
| Pesisir Pantai/Kepulauan | Dominan rasa asin, gurih, bumbu ringan, dan memanfaatkan hasil laut (ikan, udang, rumput laut). | Otak-Otak, Pempek (Palembang), Gohu Ikan (Ternate). |
| Dataran Tinggi/Pegunungan | Dominan rasa pedas, hangat, berkuah kental (untuk menghangatkan tubuh), dan memanfaatkan hasil perkebunan/ternak. | Gulai (Sumatera Barat), Sayur Krecek (Yogyakarta). |
| Dataran Rendah/Pedalaman | Dominan rasa manis, gurih, serta memanfaatkan hasil sawah dan perkebunan (nasi, umbi, daging ternak). | Gudeg (Yogyakarta), Rawon (Jawa Timur). |
5. Modifikasi Makanan Khas Daerah (Aspek Kewirausahaan)
Dalam Prakarya, materi ini ditekankan untuk menciptakan peluang usaha.
A. Pengertian Modifikasi
Modifikasi Pangan Khas Daerah adalah upaya inovasi untuk mengubah bentuk, rasa, kemasan, atau cara pengolahan makanan khas agar memiliki daya tarik dan nilai jual yang lebih tinggi, serta memperluas pasar tanpa menghilangkan identitas aslinya.
B. Tujuan Modifikasi
Peningkatan Daya Jual: Membuat produk lebih menarik dan memiliki segmen pasar yang lebih luas (misalnya, pasar internasional).
Variasi Produk: Menghadirkan rasa, bentuk, atau topping baru.
Perpanjangan Daya Simpan: Mengubah produk basah menjadi setengah jadi atau kering.
C. Contoh Modifikasi
| Makanan Khas Asli | Modifikasi Inovasi | Aspek Modifikasi |
| Nasi Uduk (Jakarta) | Macaroon Nasi Uduk | Bentuk (diubah menjadi kue kering) |
| Rendang Daging Sapi (Sumatera Barat) | Rendang Jamur/Rendang Jengkol | Bahan Baku (mengganti daging hewani) |
| Pempek (Palembang) | Pempek Udang, Pempek Keju | Bahan Baku dan Rasa |



1:31 PM
Ar1f54
Posted in: