Tuesday, October 22, 2024

SIMBOL DALAM PACKING


 Untuk bisa menjadi konsumen yang cerdas, kamu bisa memulainya dengan mengetahui dan memahami arti dari simbol-simbol yang ada di dalam kemasan kardus/packing. Ada berbagai simbol yang bisa kita jumpai dan setiap gambar dari simbol tersebut memiliki artinya tersendiri. Berikut ini daftar simbol dalam kardus/packing dan artinya.

1. Keep Dry / Simpan Di Tempat Sejuk

keep dry

Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan kardus harus disimpan di tempat yang kering atau di tempat yang sejuk. Simbol ini biasanya dijumpai pada produk makanan, minuman dan barang-barang yang mudah berjamur atau tidak bisa diletakkan di tempat yang lembab. Disarankan untuk menaruh barang pada suhu tidak lebih dari 30O.

Selain itu jangan biarkan barang terpapar sinar matahari secara langsung. Meskipun ruangan tempat menyimpan sudah kering, namun jika terpapar sinar matahari langsung akan menyebabkan barang rusak atau tidak layak dikonsumsi.

2. Fragile / Barang Mudah Pecah

fragile

Fragile merupakan salah satu simbol yang paling sering dijumpai di dalam kemasan. Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan termasuk barang yang rapuh, mudah pecah, atau terbuat dari kaca.

Simbol ini juga berfungsi sebagai tanda agar pihak pengiriman, distributor, atau ekspedisi selalu berhati-hati dalam membawa barang agar sampai di tempat tujuan dengan kondisi yang aman.

Simbol fragile biasanya ditandai dengan gambar gelas yang pecah. Kamu pasti akan sangat familiar dengan simbol yang satu ini, khususnya bagi kamu penggemar belanja online.

3. Handle With Care / Tangani Dengan Hati-hati

handle with care

Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan harus dibawa dengan sangat hati-hati sehingga barang tidak jatuh dan rusak. Simbol yang satu ini memang memiliki arti yang sama dengan simbol fragile, biasanya simbol ini digunakan untuk barang yang terbuat dari kaca seperti botol, gelas, piring, dan lain-lain.

Ini juga bisa menjadi tanda untuk petugas yang membawa barang dengan simbol ini agar berhati-hati agar barang sampai ke tempat tujuan dengan selamat.

4. Do Not Step On It / Jangan Diinjak

do not step on It

Simbol ini berarti bahwa kemasan atau kardus tidak diinjak agar barang yang ada di dalam kemasan tetap terjaga kondisinya. Simbol ini ditandai dengan gambar sepatu yang menginjak sebuah garis.

Jika kamu menjumpai simbol ini maka jangan pernah menginjak, menekan, atau menumpuknya dengan kardus atau kemasan yang lebih berat. Selain tidak boleh diinjak, disarankan untuk tidak menumpuknya dengan jumlah yang berlebihan karena akan meningkatkan risiko kerusakan.

5. This Side Up / Petunjuk Bagian Atas

this side up

Simbol ini digunakan untuk menentukan posisi atas dan bawah dari sebuah kemasan agar saat ditumpuk dengan kemasan lainnya tidak menyebabkan barang yang ada di dalamnya terbalik, biasanya simbol ini dijumpai pada kemasan minuman.

Jangan sampai posisi terbalik karena akan menyebabkan minuman tumpah. Simbol ini ditandai dengan gambar tanda panah menunjuk ke bagian atas.


6. Maximum Stack / Tumpukan Maximum

maksimum stack 8

Simbol ini berarti bahwa kardus/packing memiliki jumlah maximum untuk bisa ditumpuk. Simbol ini ditandai dengan tanda garis yang ditumpuk beserta dengan tulisan angka di bagian atas garis.

Misalnya angka menunjukkan angka 8, maka kardus atau kemasan bisa ditumpuk sebanyak 8 kali, tidak boleh lebih dari itu. Jika lebih dari jumlah yang ditentukan bisa menyebabkan barang yang ada di dalamnya rusak.

7. No Stack / Barang Tidak Boleh Ditumpuk

do not stack

Simbol ini memiliki arti yang sudah sangat jelas, menunjukkan barang tidak boleh ditumpuk. Meskipun itu hanya satu atau dua tetap bisa memungkinkan barang rusak.

Simbol ini ditandai dengan tanda kotak yang ditumpuk kemudian terdapat tanda silang. Biasanya simbol ini sering digunakan untuk makanan dan minuman dengan kemasan yang mudah rusak.

8. First In First Out (FIFO) / Terima Lebih Dulu Jual Lebih Dulu

first in first out

Salah satu simbol yang jarang diketahui oleh banyak orang adalah simbol First In First Out atau yang biasa disingkat dengan FIFO. Simbol ini berarti bahwa barang yang pertama diterima/masuk di jual terlebih dahulu.

Jadi disarankan untuk menjual barang yang ada di dalam kardus yang diterima/masuk terlebih dahulu karena biasanya memiliki masa kadaluarsa terlebih dulu.

9. Recycle / Daur Ulang

recycle

Simbol ini berarti bahwa kardus/packing yang digunakan untuk mengemas barang bisa di daur ulang, dengan kemasan yang bisa didaur ulang akan membuat kita bisa berpartisipasi menyelamatkan bumi.

Jika kamu masih menggunakan plastik atau kresek saat berbelanja ke supermarket atau swalayan, maka mulai sekarang kamu bisa menggunakan kantong kain yang ramah lingkungan. Jadi kamu tidak perlu membuang-buang plastik yang susah untuk didaur ulang.

10. Avoid From Strong Smell / Hindari dan Jauhkan Barang Dari Benda Berbau Tajam

avoid from strong smell

Simbol ini berarti bahwa kamu harus menjauhkan barang yang berada di dalam kemasan kardus/packing dijauhkan dari benda-benda yang memiliki aroma tajam. Beberapa benda dengan aroma tajam yang dimaksud seperti deterjen, bensin, sabun, parfum, dan benda lainnya.

Simbol ini biasanya akan bisa dijumpai pada kemasan kardus/packing makanan. Oleh sebab itu, jika kamu sedang berbelanja di swalayan atau supermarket makanan akan dipisahkan dengan produk-produk berbahan kimia.

11. Explosive / Mudah Meledak

explosive

Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan kardus/packing merupakan bahan yang mudah meledak atau sensitive untuk meledak. Disarankan untuk membawa jenis barang seperti ini secara hati-hati dan jangan sampai dibanting.

Selain itu jangan letakkan barang yang ada di dalam kemasan kardus/packing berdekatan dengan bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar lainnya. Simbol ini ditandai dengan tanda atau gambar yang menyerupai kipas dengan tulisan Radioactive dibawahnya.

12. Temperature Limitation / Batas Suhu

temperature limitations

Simbol ini berarti bahwa barang  yang ada di dalam kemasan kardus/packing harus disimpan pada tempat yang memiliki suhu sesuai dengan yang sudah ditentukan, biasanya suhu yang ditentukan terdapat tulisan Celcius atau Fahrenheit.

Jika barang diletakkan pada suhu diatas batas yang sudah ditentukan maka bisa saja meningkatkan risiko barang mengalami kerusakan. Misalnya saja pada simbol tertera suhu maksimal 40, maka jangan sampai kamu menaruh barang tersebut diatas suhu yang sudah ditentukan.

13. Do Not Dispose / Barang Tidak Boleh Dibuang Langsung Ke Tempat Sampah

do not dispose

Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan kardus/packing mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti baterai dan barang elektronik.

Untuk itu dilarang membuangnya secara langsung ke tempat sampah umum., disarankan untuk memisahkannya untuk menghindari risiko yang berbahaya.


14. Keep Tidy / Jagalah Kebersihan

keep tidy

Simbol ini memiliki arti agar kita selalu menjaga kebersihan, sisa-sisa dari kemasan kardus/packing maupun barang yang ada di dalamnya harus dibuang di tempat sampah. Jangan membuangnya secara sembarangan ya! 

Sebagai konsumen yang cerdas, alangkah lebih baik kita lebih bijak lagi dalam mengkonsumsi sesuatu. Jangan sampai setelah mendapatkan manfaat dari barang yang sudah dibeli kemudian acuh dengan keselamatan dan kelestarian lingkungan.

15. Center of Gravity / Pusat Gravitasi

center of gravity

Simbol ini berarti merupakan tanda bagi kita untuk selalu memberikan tanda pusat gravitasi pada kotak kemasan kardus/packing. Simbol ini bertujuan untuk petugas yang mengangkat barang dapat mengetahui dan memperkirakan posisi pengangkatan barang agar seimbang.

Simbol Ini juga akan sangat berguna untuk keselamatan pekerja, biasanya simbol ini dapat dijumpai pada barang dengan ukuran besar maupun berat seperti kayu dan lain-lain.

16. Do Not Use Forklift Here / Jangan Gunakan Forklift

don't use forklift here

Simbol ini berarti bahwa jangan menggunakan forklift untuk kemasan kardus/packing yang memiliki tanda ini, penggunaan forklift baru diperbolehkan pada bagian yang tidak terdapat tanda atau simbol ini. 

Misalnya saja simbol terdapat pada bagian kanan, maka penggunaan forklift boleh digunakan pada bagian kiri.

17. Avoid Sun Beam / Jauhkan Dari Sinar Matahari

avoid from sun beam

Simbol ini berarti bahwa kemasan kardus/packing agar dihindarkan dari cahaya sinar matahari secara langsung dan sumber panas lainnya.

Simbol ini bertujuan agar kualitas dari barang yang ada di dalam kemasan tetap terjaga, hal ini dikarenakan barang yang biasanya menggunakan simbol ini adalah makanan yang mudah meleleh seperti mentega dan coklat.

18. Contain Poison / Awas Beracun

contain poison

Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan kardus/packing mengandung unsur racun yang berbahaya.

Beberapa barang yang menggunakan simbol ini seperti obat nyamuk dan bahan kimia berbahaya lain seperti racun tikus atau pestisida, simbol ini ditandai dengan gambar tengkorak dan tanda silang.

19. European Standard

european standard

Simbol ini berarti bahwa barang yang terdapat di dalam kemasan kardus/packing sudah terbukti atau lolos uji dan memenuhi syarat keamanan Negara.

Jika simbol bertuliskan tanda European Standard maka sudah memenuhi syarat keamanan Negara Eropa, ini juga berarti bahwa barang bisa digunakan atau dikonsumsi dengan aman.

20. Use no hooks / Jangan Digancu

use no hooks

Simbol ini berarti bahwa dilarang keras untuk menggunakan gancu untuk mengangkat/membuka kemasan kardus/packing, hal ini bertujuan agar kemasan dan barang yang ada di dalamnya tidak rusak atau berlubang. 

Disarankan untuk membukanya secara perlahan menggunakan alat yang lebih aman untuk digunakan seperti gunting ataupun pisau.


21. Flammable / Mudah Terbakar

flammable

Simbol ini berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan kardus/packing merupakan barang yang mudah terbakar, bisa saja barang terbuat dari bahan kimia ataupun barang lain yang bersifat tidak tahan panas.

Oleh sebab itu disarankan untuk menyimpannya di tempat yang kering, jauh dari panas dan bahan berbakar lainnya, simbol ini ditandai dengan gambar api yang berkobar.

22. Environmentally Hazardous Product / Produk Yang Berbahaya Bagi Lingkungan

environmentally hazardous product

Simbol ini berarti bahwa produk yang ada di dalam kemasan kardus/packing berbahaya bagi lingkungan, oleh sebab itu disarankan untuk menggunakannya secara bijak.

Setelah digunakan jangan menaruh atau menyimpan secara sembarangan, terutama jauhkan dari jangkauan anak-anak.

23. No Cutter / Jangan Gunakan Cutter

no cutter

Simbol ini berarti bahwa saat akan membuka barang yang ada di dalam kemasan kardus/packing jangan menggunakan cutter. Gunakanlah barang aman lainnya atau benda tidak tajam, hal ini bertujuan agar menjaga kemasan dan barang yang ada di dalamnya tetap pada kondisi yang bagus.


Sumber : https://komerce.id/blog/simbol-pada-kardus-packing/#1_Keep_Dry_Simpan_Di_Tempat_Sejuk

Monday, October 21, 2024

KERAJINAN NON BENDA KENAPA PENTING


 Kerajinan non-benda memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian budaya dan identitas suatu daerah, termasuk Jepara. Berikut beberapa alasan mengapa kerajinan non-benda itu penting:
  • Penghubung dengan Sejarah: Kerajinan non-benda seperti tarian, cerita rakyat, atau musik tradisional merupakan warisan turun-temurun yang menyimpan sejarah dan nilai-nilai luhur suatu masyarakat. Dengan melestarikan kerajinan ini, kita seperti membuka jendela ke masa lalu dan memahami bagaimana nenek moyang kita hidup dan berpikir.
  • Penguatan Identitas: Setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang membedakannya dengan daerah lain. Kerajinan non-benda menjadi salah satu penanda identitas budaya yang kuat. Dengan melestarikannya, kita menegaskan jati diri dan keunikan budaya daerah kita.
  • Sumber Inspirasi: Kerajinan non-benda adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. Motif-motif, cerita, dan teknik yang digunakan dalam kerajinan non-benda dapat menjadi dasar untuk menciptakan karya seni baru yang inovatif dan relevan dengan zaman.
  • Potensi Ekonomi: Kerajinan non-benda memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan mengembangkan dan memasarkan kerajinan non-benda secara kreatif, kita dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Pelestarian Lingkungan: Beberapa kerajinan non-benda, seperti tenun atau anyaman, menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Dengan mendukung kerajinan ini, kita turut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
  • Pendidikan Budaya: Kerajinan non-benda dapat dijadikan sebagai media pendidikan budaya yang efektif. Melalui pembelajaran tentang kerajinan non-benda, generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya bangsa.
  • Tarian Emprak: Tarian ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial dan budaya yang penting bagi masyarakat Jepara. Melalui tarian ini, nilai-nilai seperti gotong royong, kerjasama, dan keindahan dapat ditanamkan pada generasi muda.
  • Ukiran Macan Kurung: Teknik ukiran ini merupakan bukti keahlian dan kreativitas para pengrajin Jepara. Dengan melestarikan teknik ini, kita menjaga warisan keterampilan yang unik dan bernilai tinggi.




1. Belajar dan Mengenal Lebih Dalam

  • Mempelajari sejarah dan makna: Pahami sejarah, filosofi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap kerajinan non-benda. Dengan memahami latar belakangnya, kita akan lebih menghargai dan termotivasi untuk melestarikannya.
  • Mengikuti workshop dan pelatihan: Ikut serta dalam workshop atau pelatihan yang berkaitan dengan kerajinan non-benda. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tentang teknik pembuatannya.
2. Berinovasi dan Berkarya
  • Menciptakan karya baru: Jangan ragu untuk berkreasi dan menciptakan karya-karya baru yang terinspirasi dari kerajinan non-benda tradisional. Dengan sentuhan modern, kita dapat membuat kerajinan non-benda lebih relevan dengan zaman.
  • Menggabungkan dengan teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mengembangkan kerajinan non-benda. Misalnya, membuat animasi dari cerita rakyat, atau membuat musik modern dengan instrumen tradisional.
3. Mempopulerkan melalui Media Sosial
  • Membuat konten menarik: Manfaatkan platform media sosial untuk memperkenalkan kerajinan non-benda kepada khalayak yang lebih luas. Buat konten yang menarik, seperti video tutorial, foto, atau ilustrasi.
  • Menggunakan hashtag yang relevan: Gunakan hashtag yang relevan untuk meningkatkan jangkauan kontenmu. Misalnya, #kerajinanonbenda, #budayajepara, atau #lestarikanbudaya.
4. Berkolaborasi dengan Seniman dan Komunitas
  • Membentuk komunitas: Bentuk komunitas pecinta kerajinan non-benda untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide.
  • Berkolaborasi dengan seniman lainnya: Kolaborasi dengan seniman dari berbagai bidang untuk menciptakan karya-karya yang lebih kaya dan beragam.
5. Menjadi Agen Perubahan
  • Mengajak teman dan keluarga: Ajak teman dan keluarga untuk ikut serta dalam melestarikan kerajinan non-benda.
  • Menjadi duta budaya: Jadilah duta budaya yang mempromosikan kerajinan non-benda ke lingkungan sekitar.
x

Contoh konkret di Jepara:

Generasi Z memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan kerajinan non-benda. Dengan kreativitas, semangat inovasi, dan pemahaman teknologi yang dimiliki, generasi Z dapat menjadi ujung tombak dalam menjaga kelangsungan warisan budaya ini. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh generasi Z untuk kerajinan non-benda:

Thursday, October 17, 2024

JENIS KEMASAN


 Jenis Kemasan Berdasarkan Struktur Isi

Kemasan secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan struktur isinya:

  1. Kemasan Primer:

    • Definisi: Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk.
    • Fungsi: Melindungi produk dari kerusakan fisik, kontaminasi, dan penguapan.
    • Contoh: Botol plastik untuk minuman, bungkus sachet untuk makanan ringan, blister pack untuk obat-obatan.
      Image of Kemasan primer: botol plastik minuman, bungkus sachet makanan ringan, blister pack obatobatan 
  2. Kemasan Sekunder:

    • Definisi: Kemasan yang membungkus kemasan primer.
    • Fungsi: Memudahkan pengangkutan, melindungi kemasan primer dari kerusakan, dan memberikan informasi tambahan kepada konsumen.
    • Contoh: Kotak kardus untuk produk elektronik, kemasan plastik bersegel untuk makanan kaleng.
      Image of Kemasan sekunder: kotak kardus produk elektronik, kemasan plastik bersegel makanan kaleng
  3. Kemasan Tersier:

    • Definisi: Kemasan besar yang digunakan untuk menggabungkan beberapa unit kemasan sekunder.
    • Fungsi: Memudahkan penyimpanan dan pengiriman dalam jumlah besar.
    • Contoh: Pallet kayu untuk kotak-kotak produk, peti kemas untuk pengiriman antar negara.
      Image of Kemasan tersier: pallet kayu, peti kemas

Jenis Kemasan Berdasarkan Frekuensi Pemakaian

Selain itu, kemasan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi pemakaiannya:

  • Kemasan Sekali Pakai (Disposable): Kemasan yang hanya digunakan sekali dan kemudian dibuang. Contoh: kemasan makanan cepat saji, gelas plastik.
  • Kemasan yang Dapat Digunakan Lagi (Multi Trip): Kemasan yang dapat digunakan beberapa kali sebelum dibuang. Contoh: botol kaca, tas belanja kain.
  • Kemasan yang Tidak Dapat Dibuang (Semi Disposable): Kemasan yang sulit terurai dan membutuhkan penanganan khusus saat dibuang. Contoh: kemasan plastik berbahan PVC.

Jenis Kemasan Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai

  • Kemasan Siap Pakai: Kemasan yang sudah memiliki bentuk sempurna dan siap diisi produk. Contoh: botol plastik, kaleng.
  • Kemasan Siap Dirakit: Kemasan yang masih memerlukan perakitan sebelum diisi produk. Contoh: kotak kardus lipat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kemasan

  • Sifat Produk: Produk yang mudah pecah, berbau, atau mudah rusak memerlukan kemasan yang lebih kuat dan kedap udara.
  • Tujuan Penggunaan: Kemasan untuk produk premium akan berbeda dengan kemasan untuk produk massal.
  • Biaya Produksi: Biaya produksi kemasan harus seimbang dengan nilai jual produk.
  • Peraturan Pemerintah: Ada peraturan yang mengatur tentang bahan kemasan yang aman digunakan dan ramah lingkungan.

Pentingnya Desain Kemasan

Desain kemasan yang menarik dan informatif dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen. Elemen-elemen penting dalam desain kemasan antara lain:

  • Warna: Membangkitkan emosi dan kesan tertentu.
  • Tulisan: Menyampaikan informasi produk dengan jelas dan singkat.
  • Gambar: Menarik perhatian dan memperjelas informasi.
  • Logo: Membangun identitas merek.

Kemasan Ramah Lingkungan

Semakin banyak konsumen yang peduli terhadap lingkungan, sehingga kemasan ramah lingkungan menjadi tren saat ini. Beberapa contoh kemasan ramah lingkungan adalah:

  • Kemasan Biodegradable: Kemasan yang dapat terurai secara alami.
  • Kemasan Recycled: Kemasan yang terbuat dari bahan daur ulang.
  • Kemasan Reusable: Kemasan yang dapat digunakan kembali.

Wednesday, October 16, 2024

Ergonomis dalam Kerajinan


 

Prinsip Ergonomis dalam Kerajinan

Menciptakan Karya yang Nyaman dan Fungsional

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara manusia dengan lingkungan kerjanya, termasuk alat dan produk yang digunakan. Dalam konteks kerajinan, prinsip ergonomi sangat penting untuk menciptakan karya yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga nyaman dan fungsional bagi penggunanya.

Prinsip-Prinsip Ergonomis dalam Kerajinan

  1. Kegunaan (Utility):

    • Fungsi Utama: Karya kerajinan harus memiliki fungsi yang jelas dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
    • Fleksibilitas: Desain harus memungkinkan berbagai cara penggunaan.
    • Efisiensi: Karya harus mudah digunakan dan tidak memerlukan usaha yang berlebihan.
  2. Kenyamanan (Comfort):

    • Postur Tubuh: Desain harus mendukung postur tubuh yang baik saat menggunakan karya.
    • Tekstur: Permukaan karya harus nyaman disentuh dan tidak menyebabkan iritasi.
    • Berat: Berat karya harus seimbang agar mudah diangkat dan digunakan.
  3. Keluwesan (Flexibility):

    • Adaptasi: Desain harus dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi dan kebutuhan pengguna.
    • Modularitas: Karya dapat diubah atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.
  4. Keamanan (Safety):

    • Bahan: Bahan yang digunakan harus aman dan tidak berbahaya bagi pengguna.
    • Konstruksi: Karya harus kokoh dan stabil untuk menghindari kecelakaan.
    • Permukaan: Permukaan harus halus dan tidak tajam untuk mencegah cedera.
  5. Keindahan (Aesthetic):

    • Estetika: Karya harus memiliki nilai estetika yang tinggi dan menarik secara visual.
    • Harmoni: Unsur-unsur desain harus saling melengkapi dan menciptakan kesatuan yang harmonis.

Penerapan Prinsip Ergonomi dalam Berbagai Jenis Kerajinan

  • Kerajinan Rotan: Kursi rotan dirancang agar bentuknya mengikuti lekuk tubuh manusia, sehingga memberikan kenyamanan saat diduduki.
  • Keramik: Gagang cangkir keramik dibuat dengan bentuk yang ergonomis agar mudah digenggam.
  • Peralatan Makan: Garpu, sendok, dan pisau dirancang agar mudah dipegang dan digunakan untuk memotong dan menyuap makanan.
  • Perabotan Rumah: Meja kerja dirancang dengan tinggi yang sesuai dengan postur tubuh agar pengguna tidak merasa pegal saat bekerja.

Contoh Penerapan Prinsip Ergonomi dalam Kerajinan
Gambar ergonomic chair design

  • Kursi Ergonomis: Desain kursi ergonomis mempertimbangkan lekuk tubuh manusia, dukungan pada pinggang, dan ketinggian yang dapat disesuaikan.
  • Gambar ergonomic kitchen utensils
  • Peralatan Dapur Ergonomis: Gagang peralatan dapur dirancang agar nyaman digenggam dan tidak licin.

Manfaat Penerapan Prinsip Ergonomi dalam Kerajinan

  • Meningkatkan Kenyamanan: Pengguna merasa lebih nyaman saat menggunakan karya.
  • Meningkatkan Produktivitas: Desain yang ergonomis dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna.
  • Mencegah Cedera: Desain yang aman dapat mencegah cedera akibat penggunaan yang tidak tepat.
  • Meningkatkan Nilai Produk: Karya yang ergonomis memiliki nilai tambah dan lebih diminati konsumen.

KERAJINAN NON BENDA


 Kerajinan non-benda adalah hasil karya kreatif yang tidak berbentuk fisik, melainkan berupa ide, konsep, atau pengalaman yang dapat dinikmati oleh orang lain. Meskipun tidak berwujud, kerajinan non-benda memiliki nilai estetika, budaya, dan sosial yang tinggi.

Contoh Kerajinan Non-Benda

  • Seni Pertunjukan: Tari, musik, drama, dan opera adalah contoh klasik kerajinan non-benda. Setiap pertunjukan menyajikan cerita, emosi, dan keindahan melalui gerakan tubuh, suara, dan tata panggung.
  • Seni Rupa Non-Fisik: Instalasi seni, performance art, dan land art adalah contoh lain kerajinan non-benda yang melibatkan interaksi antara seniman dan ruang atau penonton.
  • Seni Sastra: Puisi, novel, cerpen, dan drama adalah karya sastra yang menciptakan imajinasi dan emosi melalui kata-kata.
  • Desain Konsep: Desain grafis, desain produk, dan desain interior adalah contoh kerajinan non-benda yang menghasilkan ide visual atau fungsional.
  • Seni Kuliner: Memasak dan menyajikan makanan dapat dianggap sebagai bentuk seni yang melibatkan kreativitas dan estetika.

Proses Penciptaan Kerajinan Non-Benda

  1. Ideasi: Memulai dengan ide atau konsep yang ingin disampaikan.
  2. Perencanaan: Merancang dan merencanakan bagaimana ide tersebut akan diwujudkan.
  3. Eksekusi: Melaksanakan ide melalui berbagai media atau bentuk seni.
  4. Presentasi: Menyajikan karya kepada audiens atau masyarakat.

Nilai dan Fungsi Kerajinan Non-Benda

  • Ekspresi Diri: Menjadi wadah bagi seniman untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangan hidup.
  • Komunikasi: Menyampaikan pesan, cerita, atau ide kepada orang lain.
  • Hiburan: Menyenangkan dan menghibur penonton atau pendengar.
  • Pendidikan: Mengajarkan nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Pelestarian Budaya: Melestarikan tradisi dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat.

Contoh Kegiatan Pembelajaran

  • Diskusi: Membahas berbagai contoh kerajinan non-benda dan menganalisis unsur-unsur yang terkandung di dalamnya.
  • Praktik: Membuat karya kerajinan non-benda sederhana seperti puisi, cerita pendek, atau desain logo.
  • Presentasi: Menyajikan karya di depan kelas atau kelompok.
  • Kunjungan ke Pertunjukan Seni: Menghadiri pertunjukan seni seperti teater, konser musik, atau pameran seni rupa.
  • Workshop: Mengikuti workshop atau pelatihan seni untuk mengembangkan keterampilan.

Penilaian

Penilaian terhadap kerajinan non-benda dapat dilakukan berdasarkan:

  • Originalitas: Seberapa unik dan orisinal ide yang disampaikan.
  • Kreativitas: Kemampuan dalam menggabungkan berbagai elemen seni untuk menciptakan karya yang menarik.
  • Teknik: Penguasaan teknik dalam membuat karya.
  • Pesan: Kejelasan pesan yang ingin disampaikan.
  • Estetika: Keindahan dan daya tarik karya.

Pemanfaatan Kerajinan sebagai Unsur Budaya Daerah


 


Kerajinan tangan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya setiap daerah di Indonesia. Lebih dari sekadar benda hasil karya tangan, kerajinan memiliki nilai historis, sosial, dan ekonomi yang sangat penting. Berikut adalah beberapa pemanfaatan kerajinan sebagai unsur budaya daerah:

1. Penanda Identitas Budaya

  • Representasi Sejarah: Kerajinan sering kali merefleksikan sejarah dan tradisi suatu daerah. Motif-motif yang digunakan, teknik pembuatan, hingga bahan baku yang dipilih seringkali memiliki makna simbolis yang mendalam.
  • Ciri Khas Daerah: Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang unik, menjadikannya sebagai identitas dan pembeda dengan daerah lain. Contohnya, batik dari Yogyakarta, songket dari Palembang, atau ukiran kayu dari Jepara.

2. Media Ekspresi Kreativitas

  • Inovasi dan Adaptasi: Pengrajin terus berinovasi dan mengadaptasi desain kerajinan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya.
  • Cerminan Nilai-nilai Lokal: Melalui kerajinan, nilai-nilai seperti gotong royong, kesabaran, dan ketelitian dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

3. Sumber Penghasilan Masyarakat

  • Perekonomian Lokal: Kerajinan tangan seringkali menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat di daerah tertentu.
  • Potensi Ekspor: Kerajinan tangan Indonesia memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

4. Pelestarian Lingkungan

  • Pemanfaatan Bahan Lokal: Banyak kerajinan yang memanfaatkan bahan-bahan alami dan lokal, seperti kayu, bambu, rotan, dan tanah liat. Hal ini mendukung pelestarian lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan sintetis.
  • Pengembangan Desa Wisata: Desa-desa yang memiliki potensi kerajinan seringkali dikembangkan menjadi desa wisata, sehingga dapat melestarikan lingkungan dan budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Pendidikan dan Pelatihan

  • Warisan Budaya: Kerajinan tangan dapat menjadi media pembelajaran bagi generasi muda tentang sejarah dan budaya daerahnya.
  • Pengembangan Keterampilan: Melalui pelatihan kerajinan, masyarakat dapat mengembangkan keterampilan dan kreativitasnya.

Contoh Pemanfaatan Kerajinan sebagai Unsur Budaya Daerah

  • Batik: Selain sebagai pakaian, batik juga digunakan sebagai hiasan dinding, tas, dan aksesoris lainnya.
  • Songket: Kain songket sering digunakan untuk membuat pakaian adat, taplak meja, dan hiasan dinding.
  • Ukiran Kayu: Ukiran kayu digunakan untuk membuat mebel, patung, dan hiasan rumah.
  • Keramik: Keramik digunakan untuk membuat perhiasan, vas bunga, dan peralatan makan.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

  • Persaingan Produk Massal: Kerajinan tangan seringkali kalah bersaing dengan produk massal yang lebih murah.
  • Perubahan Gaya Hidup: Perubahan gaya hidup masyarakat modern dapat mengurangi minat terhadap kerajinan tangan.

Upaya Pelestarian:

  • Peningkatan Kualitas: Meningkatkan kualitas desain dan teknik pembuatan kerajinan agar lebih menarik minat konsumen.
  • Pengemasan dan Pemasaran: Membangun merek dan melakukan pemasaran yang efektif, baik secara online maupun offline.
  • Kerjasama dengan Pemerintah: Mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk pelatihan, fasilitas produksi, dan promosi.
  • Pengembangan Wisata Budaya: Menggabungkan kerajinan tangan dengan wisata budaya untuk menarik wisatawan.
  • Pendidikan: Menanamkan kecintaan terhadap kerajinan tangan sejak dini melalui pendidikan di sekolah.

Perhitungan PLTS


 

Perhitungan Penggunaan Sistem PLTS On-Grid di Rumah

Memahami PLTS On-Grid

Sebelum kita masuk ke perhitungan, mari kita ulangi sedikit tentang PLTS On-Grid. Sistem ini terhubung langsung ke jaringan PLN. Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya akan langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah. Jika produksi lebih dari konsumsi, kelebihannya akan dijual ke PLN.

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Perhitungan:

  • Konsumsi Listrik Bulanan: Cek tagihan listrik Anda untuk mengetahui rata-rata konsumsi listrik per bulan.
  • Intensitas Sinar Matahari: Lokasi geografis dan kondisi cuaca akan mempengaruhi jumlah sinar matahari yang diterima panel surya.
  • Efisiensi Panel Surya: Setiap panel surya memiliki efisiensi yang berbeda dalam mengubah sinar matahari menjadi listrik.
  • Ukuran Panel Surya: Ukuran panel surya akan menentukan kapasitas produksi listrik.

Langkah-langkah Perhitungan Sederhana:

  1. Tentukan Kebutuhan Daya:

    • Hitung total konsumsi daya listrik Anda dalam satu hari.
    • Kalikan dengan jumlah hari dalam sebulan untuk mendapatkan konsumsi energi bulanan dalam kWh.
  2. Pilih Panel Surya:

    • Pilih panel surya dengan daya yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
    • Pertimbangkan faktor lokasi dan intensitas sinar matahari.
  3. Hitung Jumlah Panel Surya:

    • Bagi total konsumsi energi bulanan dengan rata-rata energi yang dihasilkan oleh satu panel surya dalam sehari.
    • Perhitungan ini akan memberikan perkiraan jumlah panel surya yang dibutuhkan.

Contoh Perhitungan:

Misalnya, Anda memiliki konsumsi listrik rata-rata 500 kWh per bulan dan Anda memilih panel surya dengan daya 300 Watt yang dapat menghasilkan rata-rata 1,2 kWh per hari dalam kondisi cuaca yang baik.

  • Jumlah hari dalam sebulan (asumsi 30 hari): 500 kWh / 30 hari = 16,67 kWh/hari.
  • Jumlah panel surya yang dibutuhkan: 16,67 kWh/hari / 1,2 kWh/hari/panel = 13,89 panel.

Jadi, Anda membutuhkan sekitar 14 panel surya dengan daya 300 Watt untuk memenuhi kebutuhan listrik Anda.

Pertimbangan Lain:

  • Inverter: Inverter adalah perangkat yang mengubah arus DC dari panel surya menjadi arus AC. Pilih inverter dengan kapasitas yang sesuai dengan jumlah panel surya.
  • Kemiringan dan Orientasi Panel: Posisi pemasangan panel surya sangat berpengaruh pada produksi listrik. Idealnya, panel surya dipasang menghadap ke arah matahari dengan kemiringan yang optimal.
  • Faktor Lingkungan: Kondisi lingkungan seperti suhu, debu, dan bayangan juga dapat mempengaruhi kinerja panel surya.

Penting untuk Diingat:

  • Perhitungan di atas adalah perkiraan. Faktor-faktor seperti cuaca, efisiensi sistem, dan konsumsi listrik yang fluktuatif dapat mempengaruhi hasil sebenarnya.
  • Konsultasikan dengan Ahli: Sebaiknya konsultasikan dengan penyedia jasa PLTS untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat dan desain sistem yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Perhitungan PLTS Off-Grid: Panduan Lengkap

Memahami PLTS Off-Grid

Sistem PLTS Off-Grid beroperasi secara mandiri, tidak terhubung dengan jaringan PLN. Energi yang dihasilkan panel surya disimpan dalam baterai untuk digunakan saat tidak ada sinar matahari.

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan:

  • Konsumsi Listrik Harian: Hitung total konsumsi daya listrik Anda dalam satu hari.
  • Intensitas Sinar Matahari: Lokasi geografis dan kondisi cuaca akan mempengaruhi jumlah sinar matahari yang diterima panel surya.
  • Jumlah Hari Tanpa Sinar Matahari: Perkirakan berapa hari dalam sebulan wilayah Anda mengalami cuaca buruk atau tidak ada sinar matahari.
  • Kedalaman Pengosongan Baterai (Depth of Discharge): Ini adalah persentase kapasitas baterai yang dapat digunakan sebelum perlu diisi ulang. Semakin kecil DoD, semakin lama umur baterai.
  • Efisiensi Panel Surya dan Inverter: Setiap komponen memiliki efisiensi tertentu yang perlu diperhitungkan.

Langkah-langkah Perhitungan:

  1. Hitung Total Energi yang Dibutuhkan:

    • Kalikan konsumsi daya harian dengan jumlah hari dalam sebulan untuk mendapatkan total energi yang dibutuhkan per bulan.
    • Kalikan lagi dengan faktor keamanan (misalnya 1,2) untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi atau kondisi cuaca yang buruk.
  2. Hitung Kapasitas Baterai:

    • Bagi total energi yang dibutuhkan per bulan dengan jumlah hari dalam sebulan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan per hari.
    • Bagi lagi dengan tegangan nominal baterai untuk mendapatkan kapasitas baterai dalam Ah (Ampere-hour).
    • Perhatikan DoD baterai untuk menentukan kapasitas baterai yang sebenarnya dibutuhkan.
  3. Hitung Jumlah Panel Surya:

    • Hitung energi yang dihasilkan oleh panel surya dalam sehari berdasarkan intensitas sinar matahari rata-rata di lokasi Anda.
    • Bagi total energi yang dibutuhkan per hari dengan energi yang dihasilkan oleh satu panel surya untuk mendapatkan jumlah panel yang dibutuhkan.
    • Pertimbangkan faktor kehilangan energi akibat suhu, kabel, dan komponen lainnya.
  4. Pilih Inverter:

    • Pilih inverter dengan daya output yang sesuai dengan beban listrik Anda dan kapasitas baterai.

Contoh Perhitungan:

Misal, Anda memiliki konsumsi listrik 1 kWh per hari, intensitas sinar matahari rata-rata 5 jam/hari, dan Anda menggunakan panel surya 200 Watt dengan efisiensi 15%. Anda ingin menggunakan baterai dengan kapasitas 12 Volt dan DoD 80%.

  • Energi yang dibutuhkan per hari: 1 kWh
  • Energi yang dihasilkan panel surya per hari: 200 Watt x 5 jam x 15% = 150 Wh
  • Jumlah panel surya yang dibutuhkan: 1000 Wh / 150 Wh/panel = 6,67 panel (bulatkan menjadi 7 panel)
  • Kapasitas baterai: 1000 Wh / 12 Volt = 83,33 Ah (dengan DoD 80%, kapasitas baterai yang dibutuhkan sekitar 104,16 Ah)

Pertimbangan Lain:

  • Jenis Baterai: Baterai Lithium-ion umumnya memiliki efisiensi lebih tinggi dan umur yang lebih panjang dibandingkan baterai asam timbal.
  • Pengontrol Pengisian Baterai (Charge Controller): Alat ini mengatur pengisian dan pengeluaran daya baterai untuk menjaga umur baterai.
  • Sistem Monitoring: Sistem monitoring dapat membantu Anda memantau kinerja sistem PLTS.

Penting untuk Diingat:

  • Perhitungan ini adalah perkiraan. Faktor-faktor seperti cuaca, efisiensi komponen, dan kebiasaan penggunaan listrik dapat mempengaruhi hasil sebenarnya.
  • Konsultasikan dengan Ahli: Sebaiknya konsultasikan dengan penyedia jasa PLTS untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat dan desain sistem yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

PLTS ON-GRID DAN OFF-GRID


 Sistem PLTS On-Grid



  • Terhubung dengan Jaringan PLN: Sistem ini terhubung langsung ke jaringan listrik PLN.
  • Tidak Membutuhkan Baterai: Energi yang dihasilkan panel surya langsung disalurkan ke jaringan PLN. Jika produksi lebih besar dari konsumsi, kelebihan energi akan dijual ke PLN.
  • Penggunaan Saat Malam Hari: Saat malam hari atau ketika produksi energi surya kurang, kekurangan energi akan diambil dari jaringan PLN.
  • Kelebihan:
    • Investasi awal lebih rendah karena tidak perlu baterai.
    • Efisiensi tinggi karena tidak ada proses pengisian dan pengeluaran baterai.
    • Dapat memanfaatkan insentif dari pemerintah.
  • Kekurangan:
    • Ketergantungan pada jaringan PLN.
    • Tidak dapat digunakan saat terjadi pemadaman listrik.

Sistem PLTS Off-Grid



  • Mandiri: Sistem ini bekerja secara mandiri tanpa terhubung ke jaringan PLN.
  • Membutuhkan Baterai: Energi yang dihasilkan panel surya disimpan dalam baterai untuk digunakan saat tidak ada sinar matahari.
  • Penggunaan Saat Malam Hari: Energi yang tersimpan di baterai digunakan saat malam hari atau ketika produksi energi surya kurang.
  • Kelebihan:
    • Independen dari jaringan PLN.
    • Dapat digunakan di daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik.
    • Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang stabil dan andal.
  • Kekurangan:
    • Investasi awal lebih tinggi karena membutuhkan baterai.
    • Efisiensi lebih rendah karena adanya proses pengisian dan pengeluaran baterai.
    • Membutuhkan perawatan baterai secara berkala.

Tabel Perbandingan

FiturPLTS On-GridPLTS Off-Grid
Koneksi JaringanTerhubungTidak terhubung
BateraiTidak diperlukanDibutuhkan
Penggunaan Saat MalamDari jaringan PLNDari baterai
Investasi AwalLebih rendahLebih tinggi
EfisiensiLebih tinggiLebih rendah
KetergantunganTergantung PLNMandiri

Kapan Harus Memilih Sistem Mana?

  • PLTS On-Grid: Cocok untuk rumah tangga atau bisnis yang ingin mengurangi tagihan listrik dan memiliki akses ke jaringan PLN yang stabil.
  • PLTS Off-Grid: Cocok untuk daerah terpencil, rumah tinggal yang ingin mandiri energi, atau aplikasi yang membutuhkan daya yang stabil dan andal saat terjadi pemadaman listrik.

Thursday, October 10, 2024

kenapa kemasan penting dalam kerajinan ?



Kemasan memegang peranan sangat penting dalam dunia kerajinan. Selain berfungsi sebagai wadah, kemasan juga memiliki beragam manfaat lain yang dapat meningkatkan nilai dan daya tarik produk kerajinan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kemasan begitu penting:

  • Perlindungan: Kemasan melindungi produk kerajinan dari berbagai kerusakan seperti benturan, goresan, kelembaban, debu, hingga sinar matahari. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan keindahan produk agar tetap terjaga saat proses pengiriman atau penyimpanan.
  • Identitas Merek: Kemasan yang dirancang dengan baik dapat menjadi identitas merek atau brand dari produk kerajinan Anda. Desain yang unik dan menarik akan membuat produk Anda mudah dikenali dan diingat oleh konsumen.
  • Promosi: Kemasan berfungsi sebagai media promosi yang efektif. Dengan desain yang menarik dan informasi produk yang jelas, kemasan dapat menarik perhatian calon pembeli dan mendorong mereka untuk membeli produk Anda.
  • Informasi Produk: Kemasan memberikan informasi penting mengenai produk, seperti bahan yang digunakan, cara perawatan, dan ukuran produk. Informasi ini sangat berguna bagi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
  • Meningkatkan Nilai Persepsi: Kemasan yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan persepsi konsumen terhadap nilai produk. Konsumen cenderung mengaitkan kemasan yang bagus dengan kualitas produk yang baik pula.
  • Memudahkan Distribusi: Kemasan yang dirancang dengan baik akan memudahkan proses distribusi produk. Kemasan yang kokoh dan efisien akan mengurangi risiko kerusakan selama pengiriman.
  • Estetika: Kemasan yang menarik secara visual dapat meningkatkan daya tarik produk. Desain yang indah dan warna yang harmonis akan membuat produk kerajinan Anda terlihat lebih menarik dan bernilai seni.

Contoh Manfaat Kemasan untuk Kerajinan:

  • Kerajinan Keramik: Kemasan melindungi keramik dari pecah selama pengiriman. Kotak kemasan yang didesain khusus dengan busa atau bahan lembut dapat memberikan perlindungan ekstra.
  • Kerajinan Tekstil: Kemasan mencegah kain dari kotoran, kusut, dan kerusakan akibat gesekan. Kantong kain atau kotak kardus yang dilapisi kertas tissue dapat menjadi pilihan yang baik.
  • Kerajinan Kayu: Kemasan melindungi kayu dari goresan, kelembaban, dan serangga. Kotak kayu atau kardus yang dilapisi busa dapat memberikan perlindungan yang optimal.

Tips Memilih Kemasan untuk Kerajinan:

  • Sesuaikan dengan produk: Pilih kemasan yang sesuai dengan ukuran, bentuk, dan bahan produk kerajinan Anda.
  • Perhatikan daya tahan: Pilih kemasan yang kuat dan tahan lama agar produk terlindungi dengan baik.
  • Pertimbangkan estetika: Pilih desain kemasan yang menarik dan sesuai dengan target pasar Anda.
  • Tuliskan informasi produk dengan jelas: Pastikan informasi produk yang tertera pada kemasan mudah dibaca dan dipahami.
  • Gunakan bahan ramah lingkungan: Pilih bahan kemasan yang ramah lingkungan untuk mendukung kelestarian alam.

BAGAIMANA DENGAN KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN ?

Kemasan ramah lingkungan adalah solusi cerdas untuk melindungi produk sambil menjaga kelestarian lingkungan. Ada banyak pilihan kemasan ramah lingkungan yang bisa Anda gunakan untuk produk mebel Anda. Berikut beberapa contohnya:

Bahan Kemasan Ramah Lingkungan

  • Kardus Daur Ulang:

    Gambar Cardboard boxes made from recycled materials

    Kardus daur ulang adalah pilihan paling umum dan mudah ditemukan. Anda bisa menyesuaikan ukuran dan bentuk kardus sesuai dengan ukuran mebel Anda.

  • Kertas Kraft:

    Gambar Furniture wrapped in kraft paper

    Kertas kraft memiliki tampilan yang natural dan kuat. Selain untuk membungkus, kertas kraft juga bisa digunakan sebagai pembatas antara bagian-bagian mebel yang tajam.

  • Serat Bambu:

    Gambar Bamboo packaging materials

    Serat bambu merupakan bahan alami yang kuat dan tahan lama. Serat bambu bisa digunakan untuk membuat berbagai jenis kemasan, mulai dari kotak hingga pembungkus.

  • Plastik Biodegradable:

    Gambar Biodegradable plastic packagingT

    Plastik biodegradable terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat terurai secara alami dalam waktu tertentu. Meskipun terbuat dari plastik, namun plastik jenis ini tidak mencemari lingkungan.

  • Busa Tanaman:

    Gambar Plantbased foam packaging

    Busa tanaman terbuat dari bahan-bahan nabati seperti jagung atau kentang. Busa jenis ini sangat lembut dan efektif untuk melindungi permukaan mebel yang halus.

Desain Kemasan Ramah Lingkungan

  • Minimalis: Hindari penggunaan kemasan berlebih. Desain kemasan yang minimalis akan mengurangi penggunaan bahan baku.
  • Daur Ulang: Pilih desain kemasan yang mudah didaur ulang atau dikompos.
  • Cetak dengan Tinta Ramah Lingkungan: Gunakan tinta berbasis sayur atau soya yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
  • Gunakan Bahan Lokal: Menggunakan bahan lokal akan mengurangi emisi karbon akibat transportasi.

Contoh Kemasan Ramah Lingkungan untuk Mebel

  • Meja: Gunakan kardus daur ulang yang cukup besar untuk menampung meja. Tambahkan lapisan busa tanaman untuk melindungi permukaan meja.
  • Kursi: Bungkus kursi dengan kertas kraft dan letakkan di dalam kotak kardus. Gunakan busa tanaman untuk mengisi ruang kosong di dalam kotak.
  • Lemari: Bongkar lemari dan bungkus setiap bagian dengan kertas kraft. Masukkan bagian-bagian lemari ke dalam kardus yang sesuai ukurannya.

Manfaat Menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan

  • Menjaga Lingkungan: Mengurangi sampah dan pencemaran lingkungan.
  • Meningkatkan Citra Merek: Menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan.
  • Menghemat Biaya: Dalam jangka panjang, penggunaan kemasan ramah lingkungan dapat menghemat biaya produksi.

Ingin tahu lebih banyak tentang kemasan ramah lingkungan untuk mebel? Jangan ragu untuk bertanya!

Apakah Anda ingin melihat contoh gambar kemasan ramah lingkungan yang lebih spesifik untuk produk mebel tertentu?

Tips Tambahan:

  • Kerjasama dengan Supplier: Bekerjasama dengan supplier yang menyediakan bahan kemasan ramah lingkungan.
  • Pendidikan: Edukasi konsumen tentang pentingnya kemasan ramah lingkungan.
  • Inovasi: Terus berinovasi untuk menemukan solusi kemasan ramah lingkungan yang lebih baik.

MENU MATERI PRAKARYA DAN KERAJINAN

MATERI KERAJINAN

DAFTAR MATERI:


-

lMATERI REKAYASA


PKWU

DAFTAR MATERI:


DATA LIST VIDEO SISWA


- DATA MENU DAN TUGAS -

Klik Menu untuk masuk kedalam Menu:

LINK ULANGAN