5P pemasaran adalah strategi pemasaran yang terdiri dari lima komponen, yaitu produk, harga, promosi, tempat, dan orang. 5P pemasaran merupakan bagian penting dari strategi bauran pemasaran yang sukses. 5P pemasaran digunakan untuk memposisikan bisnis secara strategis, memuaskan pelanggan, menambah nilai bisnis, dan membedakan bisnis dari pesaing
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha
dengan tujuan menambah volume penjualan. Pemasaran berarti bekerja sama
dengan pasar dengan tujuan mewujudkan pertukaran potensial dengan
maksud memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
- Menurut WY. Stanton dikutip oleh M. Anang Firmanyah menyatakan bahwa “Pemasaran merupakan sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli.
- Sedangkan Menurut Koller dan Amstrong dikutip oleh Agustina Shinta menyatakan bahwa : “Pemasaran merupakan proses manajerial yang didalamnya individu serta kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk– produk dan nilai satu sama lain.
Penjelasan 5P pemasaran:
- Produk: Produk yang akan dijual harus sesuai dengan kebutuhan target pasar.
- Harga: Harga yang diberikan tidak boleh membuat rugi, sehingga perlu menghitung modal, operasional, dan keuntungan.
- Promosi: Promosi adalah pengenalan produk kepada orang banyak.
- Tempat: Tempat membuka bisnis harus strategis agar mudah ditemukan oleh konsumen.
- Orang: Orang yang akan bekerja sama dalam bisnis harus dipilih dengan tepat dan benar
PRODUK
merupakan suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan
kepada konsumen agar konsumen tertarik dan membeli produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Jadi produk merupakan objek yang akan
diperjual belikan dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Menurut Kotler, pengertian produk merupakan segala sesuau
yang ditawarkan, dimiliki, dan digunakan serta di konsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan serta kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik, orang, tempat, gagasan, dan organisasi.
Menurut Kotler
produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Produk berdasarkan wujudnya, yang mana produk berdasarkan wujud
yang ditampilkan dibagi menjadi barang dan jasa. Barang merupakan
produk yang fisiknya berwujud, sehingga dapat dilihat, disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan dan dipindahkan. Jasa merupakan aktivitas,
manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Kotler juga
mengartikan jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan kepada pihak lain, dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksnya tidak mengaitkan
dan juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Produk berdasarkan aspek daya tahannya, terbagi menjadi dua
yaitu: Barang tahan lama dan Barang tidak tahan lama. Baanrg tahan
lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama
dengan banyak pemakaian. Contohnya mesin cuci. Kulkas, dan
pakaian. Barang tidak tahan lama merupakan barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali.
Contohnya: sabun, makanan, minuman.
Produk berdasarkan tujuan konsumsi, ditujukan kepada siapa produk
itu dikonsumsi dan siapa konsumennya.
Berdasarkan konsep bauran pemasaran dari segi produk, maka hal
yang harus diperhatikan untuk memberikan kepuasan dari segi produk
yaitu kualitas produknya. Kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk atau jasa untuk melaksanakan fungsinya dengan
mempertimbangkan berbagai aspek seperti keandalannya, daya tahan yang
dimilikinya, kebutuhannya akan perbaikan, serta nilai-nilai lainnya yang
juga perlu diperhatikan. Dari pengertian tersebut saja, pelaku usaha sudah
dapat memperkirakan upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk
memastikan kualitas tetap selalu terjaga.
Kualitas produk menurut para ahli memiliki pengertian yang kurang
lebih sama. Kotler dan Armstrong, misalnya saja, memahami kualitas
tersebut sebagai kemampuan sebuah produk dalam memperagakan
fungsinya, dan ukuran ini mencakup keseluruhan durabilitas, ketepatan,
kemudahan pengoperasian dan juga atribut produk lainnya. Oleh karena
itu, maka perusahaan harus bisa memfokuskan pada kualitas produk dan
membandingkan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Akan tetapi, apabila suatu produk dengan penampilan terbaik dan
memberikan kualitas yang baik bukankan akan memberikan keunggulan
dari produk yang lainnya
HARGA
Harga merupakan bagian yang sangat penting dalam transaksi jual
beli barang atau jasa. Definisi harga merupakan sejumlah uang atau
ditambah dengan beberapa barang bila mungkin yang dibutuhkan oleh
konsumen untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
layanannya.6 Penentuan harga merupakan langkah yang sangat penting
mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya suatu
produk yang dijual oleh perusahaan.
Menurut Kotler dan Amstrong terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menetapkan suatu harga, antara lain:
a. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai
Penetapan harga berdasarkan nilai (value-Based Pricing)
menggunakan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya penjual
sebagai kunci penetapan harga. Penetapan harga berdasarkan nilai
berarti bahwa pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau
program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga dihitung bersama-sama dengan bauran pemasaran lainnya
sebelum program pemasaran ditetapkan.
b. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing)
Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-Based Pricing) melibatkan
biaya produksi, distribusi dan penjualan produk beserta tingkat
pengembalian yang wajar bagi usaha dan risiko. Perusahaan dengan
biaya yang rendah dapat menetapkan harga lebih rendah uang
menghasilkan penjualan dan laba yang lebih besar.
c. Penetapan Harga Berdasarkan Pesaing (Competition-Based Pricing)
Penetapan harga berdasarkan Pesaing melibatkan biaya, strategi dan
produk pesaing. Konsumen akan mendasarkan penilaian mereka dari
nilai produk pada harga dan biaya untuk produk yang serupa.
Berdasarkan penelitian hasil dari wawancara terhadap strategi harga
TEMPAT
Tempat adalah berbagai kegiatan yang membuat produk terjangkau
oleh konsumen sasaran. Sedangkan menurut Thorik Gunara dan
hardiono sudibyo dalam bukunya marketing Muhammad, lokasi yang
baik tidak hanya berdasar pada istilah strategis, maksudnya memandang
pada jauh dekatnya pada pusat kota atau mudah tidaknya akomodasi
menuju tempat tersebut. Tempat juga bisa merupakan sebuah lokasi
dimana konsumen dapat membeli secara langsung produk barang atau
jasa yang diinginkan dan dibutuhkannya.
Menurut Kotler tempat merupakan lokasi yang digunakan untuk
berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk
memproduksi produk dan menjual produknya kepada konsumen. Dalam
melakukan penentuan tempat harus memperhatikan beberapa faktor yaitu
diantaranya lokasi yang dekat dengan kawasan industri, dekat dengan
pasar dekat dengan pemukiman warga
Menurut Abdullah Amrin, pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam memilih lokasi usaha yaitu:
a. Dekat dengan kawasan industry atau pabrik
b. Dekat dengan perkantoran
c. Dekat dengan pasar
d. Dekat dengan lokasi pemerintahan
e. Dekat dengan perumahan dan masyarakat
f. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disekitar perusahaan
g. Sarana dan prasarana atau fasilitas umum.
Promosi
adalah kegiatan penjualan dan peamsaran dalam rangka
menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa dan
ide dari perusahaan dengan cara memepengaruhi konsumen agar mau
membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Promosi
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan
konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.Adapun tujuan utama promosi adalah menginformasikan mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Orang (SDM)
Orang-orang (people) adalah semua orang yang terlibat aktif dalam
pelayanan dan mempengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan,
serta pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan service
(pelayanan) jasa tersebut. People termasuk kegiatan untuk karyawan mulai
dari rekruitmen diklat, motivasi, balas jasa, kerja sama, serta pelanggan
(costumer) dan calon pelanggan.
Menurut Zeithaml dan Bitner, orang adalah semua orang
yang memainkan peranan dalam penyajian jasa yang dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Timpe berpendapat bahwa
kunci keberhasilan restoran adalan kesan, yang dimana hal ini
tersebut sangat besar dipengaruhi oleh orang/ karyawan.
Indicator-indikator orang diantara lain attitude (sikap), tanggapan, kecepatan, penampilan serta pengetahuan.
Berikut ini terdapat dua faktor utama mengenai performasi
kerja, yaitu:
a) Kesedian atau motivasi dari pegawai untuk bekerja yang
menimbulkan usaha pegawai.
b) Kemampuan pegawai untuk melaksanakannya.
Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan
oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan, motivasi berkaitan
erat dengan kepuasan pekerja dan performa kerja.
0 comments:
Post a Comment